Pemkab Pamekasan- Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Dr. KH. Kholilurrahman meresmikan gedung baru Dinas Perpustakaan dan Kearsipan setempat yang berlokasi di Jalan Jokotole, Senin (19/5/2025) pagi.

Pantauan di lokasi, peresmian itu juga dihadiri Sekretaris Daerah, Masrukin, pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), camat, perwakilan organisasi profesi, dan perwakilan budayawan.

Peresmian itu diawali dengan penampilan tari oleh siswa dari taman kanak kanak, dan penampilan siswa sekolah dasar yang meraih juara lomba bertutur tingkat Provinsi Jawa Timur.

"Alhamdulillah kita hari ini diberikan nikmat sehat dan sempat sehinggi bisa menghadiri launching perpustakaan daerah M. Tabrani. Mudah mudahan tercatat sebagai amal soleh di sisi Allah SWT," kata Bupati Pamekasan, Dr. KH. Kholilurrahman mengawali sambutannya.

Menurutnya, perpustakaan umum dengan nama M. Tabrani menjadi simbol peradaban baru sekaligus menjadi tonggak sejarah momentum penting yang akan dikenang oleh generasi di masa mendatang. Hal itu ketika Pamekasan meneguhkan komitmennya menjadikan literasi utama sebagai pondasi utama pembangunan peradaban.

"Saya punya keyakinan ketika pemikiran dan afiliasinya anak anak kita ke depan kita hadapkan kepada pengembangan pengetahuan, pengembangan jati diri yang baik, maka anak anak kita insyaallah tidak akan tercerabut dari akar budaya yang telah ditanamkan oleh nenek moyang kita," tandasnya.

Pengasuh Ponpes Matsaratul Huda Panempan Pamekasan ini menambahkan, M. Tabrani sebagai nama gedung perpustakaan umum daerah adalah bentuk kebanggaan sekaligus penghargaan kepada putra terbaik Pamekasan sebagai tokoh yang berjasa besar terhadap bangsa Indonesia sebagai penggagas bahasa Indonesia yang dituangkan dalam ikrar sumpah pemuda pada 28 Oktober 1928.

"Buku bukan hanya lembaran kertas berisi huruf huruf, melainkan menjadi rekam jejak pengetahuan, jembatan antar generasi, bahkan buku menjadi obor yang menerangi jalan menuju kemajuan. Melalui perpustaan kita menjaga api peradaban itu," unungkapnya.

Dia berharap, perpustakaan menjadi titik transformasi dari tempat menyimpan buku menjadi tempat bertumbuhnya gagasan, dari tempat membaca menjadi tempat pemberdayaan, serta dari ruang sunyi menjadi ruang kolaborasi.

"Semog perpustakaan ini menjadi pusat literasi dan pusat peradaban lokal sekaligus pusat pemberdayaan masyarakat," pungkasnya.